Oleh Jakob Siringoringo
Rejim Orde
Baru tumbuh sejak 1966 setelah sejarah kelam pada Oktober 1965. Langkah Orba
berikutnya secara tak terduga berkembang biak menjadi gurita raksasa yang
menghisap. Durasi 32 tahun kekuasaan Soeharto telah sukses menjungkirbalikkan
alam bawah sadar manusia Indonesia. ‘Saya dan keluarga’ merupakan bagian dari
korban.
Kejamnya
kuasa Orba juga telah membekap secara ademokrasi segala pemikiran yang
menyimpang dari ketentuan Soeharto. Kesempatan berbicara, berserikat umpamanya
sangat tabu ketika itu. Jika Anda sudah “dicap” komunis, jangan harap ada
cara-cara lembut dalam penanganannya; penuh ketidakadilan.
1990
Seorang
lulusan Universitas Sorbonne-Perancis, salah satu kampus papan atas dunia, DR
Daoed Joesoef adalah menteri pendidikan era 1978-1983. Daoed, orang Medan yang
kini kerap mengisi kolom opini Harian Kompas itu merupakan pencipta sekaligus
suksesor NKK/BKK yang bertujuan mensterilkan kampus. Kampus dipaksa untuk berorientasi
pada ihwal belajar-mengajar saja.
Sejak
itu gerakan mahasiswa Indonesia bergerak “tiarap”. GM di Medan tidak banyak
yang bergerak. Memang pada era 80-an mulai bermunculan bibit Kelompok Studi
(KS). Meskipun demikian, KS era ini terhitung satu-dua dan tidak konsisten
alias timbul-tenggelam. Di sisi lain, Senat Mahasiswa yang ada dapat dikatakan
tunduk dalam pengaruh mendikbud, sebab mereka langsung berada di bawah aturan
NKK/BKK. Baru memasuki 1990-an Fuad Hasan membuka “gembok” NKK/BKK.
GM
yang tiarap ternyata diam-diam bekerja dengan banyak belajar pada perjuangan
multisektor. Mereka meninggalkan kampus untuk menimba ilmu ke tengah-tengah
rakyat (buruh dan tani). Selain itu mereka pun belajar lebih banyak lagi
bersama ornop steril dan kritis yang fokus pada perjuangan kerakyatan.
Pembelajaran
tersebut tidak lepas dari penindasan penguasa yang lama berlangsung.
Ketertindasan yang dialami rakyat, secara khusus memicu mahasiswa-mahasiswa
kampus dari Medan untuk merefleksikan perjuangan mereka sebagai bagian dari
perubahan bangsa. Mereka lalu menyediakan waktu untuk bersama dan membentuk
gerakan mahasiswa Medan dalam rangka terfokus menuntut Soeharto mundur dan
sejumlah tuntutan lainnya sebagai simbol keotoriteran penguasa dalam banyak
aspek (sosial-politik-ekonomi-psikologi).
Pada
1993-1995, KS mulai tumbuh dan bangkit menjadi bagian dari GM Medan dalam
melawan rejim Orba dari keserakahannya. Uniknya di Medan, KS justru lebih
banyak membuat tindakan konkret dalam gelora perjuangan melawan tirani masa
itu. Adapun kelompok cipayung dan senat-senat kampus lazimnya hanya mengikuti
perkembangan.
Singkatnya
sejak 1995 ke bawah, GM seolah kian tak terbendung untuk terus bersuara.
Kebangkitan mereka tidak hanya fokus pada GM di kota, sebaliknya menyangkut
kasus-kasus rakyat sangat mereka respons dan perjuangkaan lewat advokasi ala
mahasiswa. Mulai dari aksi unjuk rasa di kampus, ke kota, delegasi bahkan
sekalipun hanya dengan selebaran seperti terjadi pada 1996 pasca kudatuli
(kudeta 27 Juli), di mana saat itu aparat militer dengan ciri khasnya yang
represif membuat GM di Medan sempat terdiam.
Namun
1997, aksi-aksi mahasiswa di Medan semakin marak. Militansi GM kian terasah
berkat semakin masifnya GM dan sipil yang berani bersuara langsung menuntut
pemerintah untuk segera mengakhiri kezalimannya. Reformasi yang diusung
kemudian menjelma menjadi satu kata yang mendemamkan lokal bahkan nasional. Akhirnya,
GM Medan beserta gerakan sipil terus menguat. Memasuki 1998, aksi-aksi
mahasiswa Medan kian seolah tidak mengenal istirahat. Puncaknya terjadi pada 20
Mei atau sehari sebelum Soeharto lengser di Jakarta.
***
GM
di Medan pascareformasi banyak mencair. Tujuan tidak tercapai, perjuangan konon
seolah hanya pengulangan 1966. Artinya, yang terjadi hanya ruler atau
pergantian penguasa sehingga penindasan masih merupakan kejahatan yang harus
dipikul oleh rakyat tertindas. Kini GM harus memikirkan ulang tahapannya untuk
menjadi gerakan revolusioner. Hal ini disinyalir akibat efek psikologis dan
sosiologis “kerangkeng” NKK/BKK sehingga koneksitas antargenerasi tidak
terjadi.
bagusssss :) luar biasa
BalasHapus