Selasa, 16 Juli 2013

KEGIATAN EKONOMI RUMAH TANGGA PRODUKSI TAHU


PROSES  PRODUKSI



v    Bahan-bahan:
·           Kacang Kedelai
·           Air
·           Batu tahu
v     Alat
  • Ember besar
  • Tampah (nyiru)
  • Kain Saring atau kain blancu
  • Kain pengaduk
  • Cetakan
  • Keranjang
  • Rak bambu
  • Tungku atau kompor
·         Alat penghancur / mesin penggiling

v     Langkah-langkah (proses) pembuatan tahu adalah sebagai berikut:
·           Kedelai yang tersedia dicuci hingga bersih.
·           Lalu kedelai yang sudah bersih tersebut direndam dalam air selama ± 2-3 jam.
·           Setelah itu kedelai yang ada siap digiling.
·           Setelah digiling kedelai yang sudah halus tersebut kita masukkan dalam bak-bak untuk selanjutnya diuapi.
·           Setelah diuapi selama ± 10 menit kemudian selanjutnya dipindahkan ke kain penyaring dan dibutuhkan waktu ± 10 menit agar sari kedelai dapat terpisah dari ampasnya. Untuk mempermudah proses terpisahnya sari kedelai dari ampasnya maka ditambahkan air sambil terus diaduk-aduk.
·           Ampas tahu akan tetap bertahan dalam kain sementara sari dari kedelai akan jatuh kedalam bak yang sudah disiapkan dibawahnya.
·           Ampas tahu yang tertahan pada kain lalu dibuang, sedangkan sari tahu dalam bak akan diolah lebih lanjut untuk menjadi tahu.
·           Sari tahu yang ada dalam bak kemudian akan ditambahkan biang/bibit (air tahu) secara terus menerus sambil terus diaduk untuk memisahkan sari kedelai dari air biasa. Penambahan biang/bibit (air tahu) bertujuan agar sari kedelai dalam bak dapat mengendap dengan baik.
·           Proses inipun memakan waktu ± 20 menit sampai air akan terpisah dari sarinya. Setelah itu air biasa tersebut akan disedot hingga terpisah dari sari kedelai. Air ini tidak selanjutnya dibuang, melainkan digunakan untuk menjadi biang/bibit (air tahu) pada proses diatas.
·           Setelah yang tersisa dalam bak hanyalah sari kedelai, maka sari-sari tersebut akan diangkat dengan menggunakan penyaringan untuk seterusnya dimasukkan ke cetakan tahu.
·           Setelah dirasa sudah cukup maka cetakan kemudian ditutup. Proses ini berfungsi untuk memberi bentuk pada produk tahu yang nantinya diasilkan sekaligus unutk meniriskan air yang masih tertempel pada sari kedelai tersebut.
·           Lama penyimpanan dalam cetakan ± 15 menit. Jika kita ingin tahu yang lebih keras kita tinggal menambah waktu pendiaman dalam cetakan.
·           Kemudian tahu yang sudah tercetak tersebut akan di rebus ± 1 jam, hal ini dilakukan untuk mengurangi kelembekan tahu. Sekaligus untuk menjadikan tahu lebih tahan lama.


Dalam memproduksi tahu, mungkin dapat menghabiskan satu setengah kwintal kedelai. Dalam sekali memasak,  membutuhkan 10 kg kedelai untuk menghasilkan empat blabak (papan) tahu. Dan dalam satu hari,  dapat memasak sedikitnya 17 kali. Rata-rata dalam sehari, produksi pabrik tahu rumah tangga mampu mencapai 68 blabak dengan modal antara Rp1 juta hingga Rp2 juta.
Proses pembuatan tahu ini berlangsung di sebuah ruang berukuran 10 m x 7 m. Dan didalam ruang ini  proses produksi tahu berlangsung secara konstan. Didalamnya terdapat 7 pekerja dengan pembagian tugas masing-masing. Ada yang bertugas menggiling, menguapi, dan menyaring (2 orang). Ada yang bertugas untuk mencetak (2 orang). Ada yang bertugas untuk mengaturnya dalam kaleng-kaleng besar sebelum akhirnya direbus (2 orang). Dan ada pula yang bertugas untuk menggoreng tahu-tahu yang sudah jadi (1 orang).

Memakai Tungku Uap
Ada yang unik dalam cara memasak adonan kedelai yang telah digiling di rumah tangga. Berbeda dengan pabrik lain yang biasanya menggunakan tungku yang dipanasi dengan api, namun memasaknya dengan menggunakan uap panas. Dengan cara ini terbukti bisa menghemat kayu bakar.
Uap panas yang digunakan untuk memasak adalah dari satu tungku yang berasal dari sebuah drum yang diisi air dan dipanaskan. Uap panas yang dihasilkan, kemudian dialirkan ke tungku-tungku memasak. Kalau memakai cara ini lebih praktis, satu perapian untuk menghasilkan uap panas bisa digunakan untuk memasak dua tungku tahu.
Tahu hasil produksi sebaiknya tidak dijual eceran melainkan per blabak. “Satu blabak saya jual dengan harga Rp25.000,” ujarnya. Satu blabak tahu bisa menghasilkan kurang lebih 80 hingga 100 potong tahu. Dalam sebulan, omzet Tahu mencapai Rp 3juta.



Proses Pendistribusian

Proses pendistribusian tahu ini dilakukan dengan dua cara yaitu :

- Proses pendistribusian yang pertama yaitu mereka ( para penjual di pasar ) menggambil sendiri
tahu – tahu itu lalu menjualnya lagi dipasar sehingga langsung
sampai ketangan konsumen
.
 .
- Proses pendistribusian yang kedua adalah dengan cara mendistribusikan tahu ke agen – agen
yang telah memesan hasil pembuatan tahu – tahu itu , jadi dari agen tersebut penjual dipasar
bisa mendapatkan tahu tersebut melalui perantara yaitu Agen sehingga tidak langsung sampai
ke tangan konsumen .


KONSUMSI TAHU

Adapun yang menjadi konsumen produksi tahu ini adalah:
-          Rumah tangga, yang menggunakannya sebagai lauk pauk makanan.

-          Rumah makan, restoran, kantin, dan lain-lain yang digunakan untuk makanan jualan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar